27 February 2011

Menciptakan Nuansa Islami di Tempat-Tempat Wisata Kota Banda Aceh


Pemerintah kota Banda Aceh telah mendeklarasikan kota Banda Aceh sebagai Bandar Wisata Islami Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut maka tempat-tempat wisata baik wisata religius, wisata bahari, situs-situs sejarah dan sebagainya harus didesain menjadi tempat yang bernuansa Islami.

Tempat-tempat tersebut haruslah bermanfaat  bagi masyarakat serta tidak melanggar aturan agama dalam aktifitasnya, seperti misalnya taman sari digunakan sebagai tempat pendidikan Islam untuk anak-anak, halaman/taman Mesjid Raya Baiturrahman dijadikan sebagai pustaka taman sehingga tidak dijadikan para muda-mudi sebagai tempat “pacaran”, tetapi sebagai tempat belajar ilmu pengetahuan. Demikian juga di pantai-pantai hendaknya ada nuansa Islaminya seperti ada pesan-pesan agama ataupun foto-foto bencana tsunami sehingga masyarakat (terutama remaja) yang berkunjung ke tempat tersebut dapat merasakan kedahsyatan bencana yang terjadi lalu sehingga mereka tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat. Masyarakat diharapkan dapat menjadikan suasana yang demikian itu untuk intropeksi diri dan membangun kesadaran agar terus melakukan perbuatan yang baik. Dengan demikian diharapkan nantinya akan tumbuh kesadaran dalam diri semua masyarakat kota Banda Aceh maupun masyarakat Indonesia.

Jika kondisi tersebut di atas dapat tercipta di Aceh, maka wisatawan yang ingin melihat Bandar Wisata Islami Indonesia akan menemukan amaliyah masyarakat Aceh, suasana yang berbeda dengan wisata di negara-negara Islam lainnya.

2 comments: